Rabu, 04 November 2020

 

LAPORAN  KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II

DI WILAYAH DESA SUMUBKIDUL, SRAGI, PEKALONGAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

NADA HASRI ISTIQOMAH

P1337425217028

DIV KEPERAWATAN GIGI

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

 

 

 

HALAMAN PERSETUJUAN

 

Laporan kegiatan Upaya Kesehatan  Bersumber Masyarakat di Desa Sumubkidul merupakan program Praktek Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai dengan 6 November 2020.

Laporan ini disetujui pada tanggal....

 

Pelaksana kegiatan :

Nama : Nada Hasri Istiqomah

NIM   : P1337425217028

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                              Pekalongan,            2020

 

 

                        MENGETAHUI

                     Ketua Program Studi                                           Dosen Pembimbing  

                   DIV Keperawatan Gigi                                                                                                  

 

 

                     Salikun, S.P,d M.Kes                                       Yodong, S.ST. M.HKes

                NIP.196204061988031002                                NIP. 196512091985032003

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

 

Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satu diantaranya pembagunan kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan gigi, diantaranya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal, dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) program layanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat, sejalan dengan visi Indonesia Bebas Karies tahun 2020. 

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, diantaranya pembangunan kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai salah satu strategi penyelenggaraan pembangunan kesehatan, meliputi perorangan misalnya kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, figur masyarakat, kelompok masyarakat misalnya, posyandu, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga sosial masyarakat dan pemerintah yang berperan sebagai agen perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat. 

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu cara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya dengan pemberdayaan kader kesehatan. Kegiatan yang dilakukan lebih diarahkan pada pelayanan promotif, preventif dan rujukan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan pada upaya kesehatan berbasis masyarakat diantanya posyandu dengan sasaran kelompok resiko tinggi meliputi anak usia balita, anak usia pendidikan dasar, ibu hamil dan menyusui, kelompok usia lanjut. 

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif , kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (UU Tentang Kesehatan No.36 Tahun 2009).

Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi nasional indeks DMF-T adalah 4,6%. Pravalensi rata-rata penduduk Indonesia usia 1-4 tahun bermasalah pada gigi dan mulut untuk gigi rusak berlubang ataupun sakit sebesar 10,4%.Adapun persentase karies Provinsi Jawa Tengah sebesar 5,8% (RISKESDAS, 2013) 

Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi nasional indeks DMF-T adalah 39,3%. Pravalensi rata-rata penduduk Indonesia usia 3-4 tahun bermasalah pada gigi dan mulut untuk gigi rusak, berlubang ataupun sakit sebesar 81,5% . Adapun persentase karies Provinsi Jawa Tengah sebesar 43,4% (RISKESDAS, 2018).

Berdasarkan survey dan riset yang telah dilakukan oleh mahasiswa di wilayah praktek. Belum pernah dilakukan pelatihan terhadap kader terkait kesehatan gigi dan mulut. Selain itu pengetahuan dan kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut masih rendah.

Berdasarkan data di atas, saya mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang yang juga berperan sebagai tenaga kesehatan bermaksud hendak melakukan upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut dilingkungan desa melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Sumubkidul, Sragi, Pekalongan. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

 

 

 

 

 

 

B.     TUJUAN

1.      Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Desa Sumubkidul, Sragi, Pekalongan.

 

2.      Tujuan Khusus

a)      Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut

b)      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi di kehidupan sehari-hari

c)      Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pencegahan penyakit gigi dan mulut

 

C.     NAMA DAN SASARAN KEGIATAN

Kegiatan yang akan diselenggarakan yaitu Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumubkidul. Sasaran kegiatannya adalah masyarakat Desa Sumubkidul Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan. Sasaran yang akan diambil dari 10 orang perwakilan masing-masing dari 10 KK.

 

D.    WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan Pemberdayan Masyarakat Desa Sumubkidul, Sragi, Pekalongan akan diselenggarakan pada tanggal 28 September s.d 6 November 2020 bertempat di Desa Sumubkidul.

 

E.     PENGORGANISASIAN

Panitian penyelenggara dibentuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumubkidul. Struktur panitia penyelengara yaitu sebagai berikut :

Pelindung          : 1. Kepala Jurusan Keperawatan Gigi

     Tri Wiyatini,   SKM, M.Kes (Epid)

   2. Ketua Program Studi Diploma IV Keperawatan Gigi

      Salikun, S.Pd. M.Kes

 

Penanggungjawab   :   1. Kepala Desa Bapak Gumun

2. Pembimbing Lapangan

   Yodong, S.ST. M.HKes

 

Pelaksana Kegiatan  : Nada Hasri Istiqomah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KEGIATAN

 

A.    KEGIATAN

1.       Melakukan pendataan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada kader kesehatan dan memberikan beberapa pertanyaan dengan cara pengisian kuisioner yang sudah disediakan.

Identifikasi Masalah

a.    Hampir semua responden mempunyai karang gigi

b.    Sebagian responden mempunyai gigi berlubang dan cabut akibat gigi berlubang

c.    90 % dari 10 responden tidak menggunakan benang gigi

d.   60%  dari 10 responden tidak rajin mengunjungi klinik gigi 6 bulan sekali

2.      Pemaparan MMD

Berdasarkan data hasil identifikasi masalah dapat dipaparkan bahwa kebanyakan masalah yang terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan giginya seperti tidak rajin mengunjungi klinik gigi 6 bulan sekali,. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang upaya menjaga kesehatan gigi kepada warga sekitar. Sehingga nantinya dapat meningkatkan angka kesehatan gigi di Desa Sumubkidul, Sragi, Kabupaten Pekalongan.

3.      Kegiatan penyuluhan

-Melakukan pretest pada peserta

-Penyampaian materi tentang kesehatan gigi dan mulut

·         Gigi berlubang, penyebabnya, akibat nya serta cara pengobatanya

·         Karang gigi dan debris

·         Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat

·         Makanan yang baik dan tidak baik untuk kesehatan gigi

·         Manfaat melakukan kontrol rutin 6 bulan sekali

-Mengajarkan cara menggosok gigi

-Melakukan evaluasi terhadap materi yang telah diberikan

 

4.      Monitoring

Pelaksanaan pemberdayaaan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut yang akan diselenggarakan di Desa Sumubkidul, Sragi perlu dilakukan pemantaun (monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan dengan cara sebagai berikut :

a.       Melakukan kunjungan rutin 2 kali dalam setahun untuk memastikan keberlangsungan kegiatan

b.      Membuat kriteria keberhasilan kegiatan yang mencakup:

·         masyarakat melakukan kontrol 6 bulan sekali ke pelayanan kesehatan gigi

·         masyarakat melakukan mengganti sikat gigi 3 bulan sekali

·         masyarakat mengkonsumsi buahsetiap hari

c.       Melakukan evaluasi secara berkala pada setiap kunjungan

 

5.      Evaluasi

a.       Evaluasi proses

Evaluasi proses dilakukan dengan tanya jawab  dengan responden sebagai pendengar atau penerima materi.

-Penyampaian materi nya jelas dan detail dengan suara yang lantang tetapi terlalu cepat

-Alat media penyuluhan kurang saat menjelaskan cara menggosok gigi yang baik dan benar

 

b.      Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil dari pre test dan post test, responden mengalami peningkatan pengetahuan, bertanya ke penyuluh dan mampu mempraktikkan cara menggosok gigi yang benar.

 

B.     METODE

1.    Untuk mendapatkan data tentang kesehatan gigi dan mulut menggunakan cara menyebarkan kuesioner kepada perwakilan 10 KK.

2.    Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

3.    Simulasi menyikat gigi

 

C.     PROSEDUR KEGIATAN

1.    Cara pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan persetujuan Kepala Desa adalah :

Meminta izin kepada Kepala Desa

Silaturahmi kepada warga Desa Sumubkidul

2.    Bentuk kegiatan pendekatan kepada Lurah dan warga

Menjelaskan program yang akan dilaksanakan pada Lurah dan warga Menawarkan program yang akan dilaksanakan pada Lurah dan warga Tindak lanjut yang diharapkan setelah pendekatan dilakukan adalah program yang ditawarkan dapat diterima. Dan didapatkan kerjasama yang baik antara Lurah dan warga Sumubkidul  serta pelaksanaan kegiatan.

3.    Tindak lanjut yang diharapkan setelah pendekatan dilakukan. 

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan gigi dan mulut, diharapkan masyarakat mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri. Dan juga dapat mencakup kemampuannya untuk memlihara dan melindungi diri dari ancaman kesehatan gigi dan mulut.Selain itu juga dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam menangani kesehatan gigi dan mulut dalam upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut yang optimal

 

 

 

 

 

 

D.    ANGGARAN

Nama Barang

Jumlah

Harga

Total

Print proposal kegiatan

2 buah

@ Rp 5.000

Rp 10.000

Print materi

1 buah

@Rp 13.000

Rp 13.000

Fotokopi Materi

10 buah

@ Rp 9.000

Rp 90.000

Biaya lain-lain

 

 

Rp. 50.000

Jumlah total

Rp 163. 000

 

E.     HAMBATAN

1.      Keterbatasan waktu

-Terbatasnya waktu untuk melaksanakan penyuluhan serta kesibukan dari sasaran sehingga harus mengatur ulang jadwal agar sasaran tetap merasa nyaman ketika penyuluhan dan tidak mengganggu aktivitas masing-masing.

-Terbatasnya waktu untuk melakukan kegiatan karena pandemi

2.      Keterbatasan alat peraga

Kurangnya alat peraga yang digunakan dalam pemberian materi sehingga menggunakan bahan yang ada. Seperti demontrasi cara menyikat gigi dengan phantom dan sikat gigi, karena tidak ada alat nya jadi mengajari menyikat gigi yang baik dan benar nya hanya menggunakan gambar dan menjelaskannya dengan praktek tangan saja.

3.      Keterbatasan biaya

Subsidi biaya hanya dari uang pelaksana

 

 

 

 

 

 

 

F.      MATRIKS KEGIATAN

 

No.

Nama Kegiatan

Tempat

Waktu

Penanggung Jawab

1

Pengarahan PKL oleh dosen koordinator mata kuliah

Di rumah mahasiswa melalui zoom

6 Oktober 2020

 

Nada H.I

2

Pembuatan survei kesehatan gigi dan mulut

Di rumah mahasisswa

8 Oktober 2020

Nada Hasri I

 

3

Bimbingan dengan dosen pembimbing lapangan

Di rumah mahasiswa melalui zoom

9 Oktober 2020

Nada Hasri I

4

Perijinan ke kepala desa

Di Balaidesa

13 Oktober 2020

Nada Hasri I

5

Survei Kesehatan gigi

Di rumah warga

13 Oktober 2020

Nada Hasri I

6

Identifikasi Masalah

Rumah mahasiswa

Tanggal 14- 15 Oktober 2020

Pukul 07.30-selesai

Nada Hasri I

7

Pemaparan/MMD

Di rumah Kepala Desa/ RT

Tanggal 16 Oktober 2020

Pukul 09.00-selesai

Nada Hasri I

8

Rencana Kegiatan

Rumah Mahasiswa

Tanggal 17 -18 Oktober

Nada Hasri I

9

Penyusunan materi dan media penyuluhan

Rumah Mahasiswa

Tanggal 18  - 19 Oktober

Nada Hasri I

10

Kegiatan

a.            Pembukaan

b.            Pre Test

c.            Penyampaian Materi 

d.            Tanya jawab

e.            Evaluasi

Rumah warga

Tanggal 20-22 Oktober 2020

Pukul 09.00-selesai

Nada Hasri I

11

Monitoring

Rumah Mahasiswa

Tanggal 23 Oktober 2020

Nada Hasri I

12

Pembuatan laporan

Rumah Mahasiswa

Tanggal 3-4 November 2020

Nada Hasri I

13

Pelaporan hasil akhir

Di rumah mahasiswa melalui zoom

Tanggal 5 November 2020

Nada Hasri I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.     KESIMPULAN

 

Demikian laporan ini disusun sebagai pedoman bagi kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM ). Partisipasi dari berbagai pihak yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM ) akan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut, serta dapat mengurangi masalah kesehatan gigi dan mulut di lingkungan setempat. Kegiatan tersebut juga berfungsi untuk  meningkatan kualitas sumber daya manusia di wilayah Desa Sumubkidul, Kec. Sragi, Kab. Pekalongan. Kita semua menginginkan dengan sungguh-sungguh, agar penyelenggaraan kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ( UKBM ) dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah-langkah kita. Aamiin

 

B.     SARAN

1.     Bagi responden mampu menerapkan ilmu yang telah disampaikan kepada masyarakat terutama keluarga terdekat

2.     Bagi responden mampu  menerapkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang sudah disampaikan dalam kehidupan sehari-hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar